Dan berikut profil tim peserta Copa America Grup C :
1. Brasil
Memori terakhir Brasil di ajang turnamen besar adalah memori yang ingin cepat dilupakan oleh seluruh suporter dan pemain Verde- Amarela, yakni kekalahan telak 7-1 oleh Jerman di Piala Dunia 2014.
Kali
ini mereka ingin menebus penampilan yang memalukan tersebut dengan
membawa pulang trofi Copa America kesembilan di sejarah turnamen ini.
Suporter Brasil mungkin akan lega bila mendengar lima dari delapan trofi
tersebut direbut di dua dekade terakhir. Kemenangan Copa terakhir
Brasil di tahun 2007 diraih di bawah kepemimpinan kapten Carlos Dunga,
Manajer Brasil saat ini.
Dunga punya alasan untuk berharap banyak akan prospek mereka musim panas ini, setelah pemain-pemain seperti Willian, Phillipe Coutinho, dan Neymar menunjukkan salah satu performa terbaiknya untuk klub masing-masing musim ini. Ini adalah tim yang masih muda, penuh skill dan energi dan seperti biasanya, akan menjadi salah satu favorit juara turnamen.
Pelatih: Carlos Dunga
Skuat sementara:
Kiper: Jefferson (Botafogo); Marcelo Grohe (Gremio); Neto (Fiorentina)
Bek: David Luiz (PSG); Marquinhos (PSG); Miranda (Atletico Madrid); Gil (Corinthians); Marcelo (Real Madrid); Fabinho (Monaco); Filipe Luis (Chelsea); Danilo (Porto)
Tengah: Fernandinho (Manchester City); Casemiro (Porto); Fred (Shakhtar Donetsk); Felipe Anderson (Lazio); Everton Ribeiro (Al-Alhi); Philippe Coutinho (Liverpool); Douglas Costa (Shakhtar Donetsk); Roberto Firmino (Hoffenheim), Willian (Chelsea)
Depan: Neymar (Barcelona); Diego Tardelli (Shandong Luneng); Leandro Damiao (Cruzeiro)
2. Peru
Peru adalah salah satu tim
kejutan di Copa America 2011 terakhir di Uruguay, setelah mereka
berhasil meraih posisi ketiga, menumbangkan tim-tim yang di atas kertas
jauh lebih kuat, seperti Meksiko dan Kolombia.
Di
turnamen musim panas ini, Los Incas seperti biasa difavoritkan untuk
menjadi salah satu tim pertama yang gugur di babak grup. Namun status underdog ini
akan diterima dengan baik oleh tim yang telah menjuarai turnamen ini
dua kali, karena akan menghilangkan tekanan dan mereka pun bisa bermain
dengan bebas.
Pemain yang sudah tidak asing lagi di sepak bola Peru adalah pemain senior Bayern Munich, Claudio Pizarro yang saat ini masih memperkuat lini depan Peru. Namun suporter Peru akan lebih berharap banyak dari penampilan pemain sayap Jefferson Farfan, pemain Schalke yang telah mencetak lebih dari 150 gol di karirnya.
Pelatih: Ricardo Gareca
Skuat sementara:
Kiper: Pedro Gallese (Juan Aurich); Salomon Libman (Cesar Vallejo); Diego Penny (Sporting Cristal)
Bek: Luis Advíncula (Vitoria Setubal); Carlos Zambrano (Eintracht Frankfurt); Pedro Requena (Cesar Vallejo); Hansell Riojas (Cesar Vallejo); Christian Ramos (Juan Aurich); Jair Cespedes (Juan Aurich); Yoshimar Yotun (Malmo FF); Alexander Callens (Real Sociedad B); Gustavo Dulanto (Universitario de Deportes)
Tengah: Josepmir Ballon (Sporting Cristal); Edwin Retamoso (Real Garcilaso); Carlos Lobatón (Sporting Cristal); Carlos Ascues (Melgar); Joel Sánchez (César Vallejo); Paolo Hurtado (Pacos Ferreira); Rinaldo Cruzado (César Vallejo); Juan Manuel Vargas (Fiorentina); Christian Cueva (Alianza Lima); Cristian Benavente (Real Madrid Castilla); Paulo Albarracín (Alianza Lima)
Depan: André
Carrillo (Sporting Lisbon); Jefferson Farfan (Schalke 04); Yordy Reyna
(Leipzig); Irven Avila (Sporting Cristal); Daniel Chávez (César
Vallejo); Claudio Pizarro (Bayern Munich); Paolo Guerrero (Corinthians)
3. Kolombia
Saat Kolombia mengejutkan banyak pihak di Piala Dunia 2014 lalu, hal itu sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Bila melihat skuat dari kiper ke lini depan, ini adalah tim yang komplit, penuh dengan skill, dan mempunyai keseimbangan yang dinamis antara pemain muda yang penuh energi, dan pemain-pemain dewasa yang berpengalaman.
Tim Kolombia Ini adalah tim dengan gaya permainan yang menarik untuk ditonton, dilengkapi dengan serangan yang berbahaya. Ini adalah salah satu tim di generasi ini yang bisa menghancurkan dominasi Argentina-Brasil di Amerika Selatan, dan itu bisa dimulai di turnamen ini.
Pelatih: Jose Pekerman
Skuat sementara:
Kiper: Cristian Bonilla (Equidad), David Ospina (Arsenal), Camilo Vargas (Atletico Nacional)
Bek: Darwin Andrade (Standard Liege), Santiago Arias (PSV), Pablo Armero (Flamengo), Eder Alvarez Balanta (River Plate), Pedro Franco (Besiktas), Francisco Meza (Santa Fe), Johan Mojica (Real Valladolid), Jeison Murillo (Granada), Carlos Valdes (Nacional), Cristian Zapata (Milan), Camilo Zuniga (Napoli)
Tengah: Abel Aguilar (Toulouse), Edwin Cardona (Monterrey), Juan Cuadrado (Chelsea), Fredy Guarin (Inter), Alexander Mejia (Monterrey), Juan Quintero (Porto), Andres Renteria (Santos Laguna), James Rodriguez (Real Madrid), Carlos Sanchez (Aston Villa), Edwin Valencia (Santos)
4. Venezuela
Venezuela adalah salah satu dari tiga tim yang belum pernah memenangkan Copa America (bersama Ekuador dan Chili), dan setelah ditempatkan di grup neraka bersama favorit turnamen Brasil dan Kolombia, mereka mungkin masih harus menunggu lebih lama lagi untuk gelar pertamanya
Venezuela mulai berpartisipasi di Copa America di tahun 1967, cukup telat dibanding tim lainnya dan prestasi terbaiknya diraih di Copa America 2011 terakhir di Uruguay sebagai semifinalis.
Walaupun La Vinotinto memiliki lini belakang yang cukup lamban dan usia-usia pemainnya sudah cukup tua, di lini depan mereka cukup berbahaya dan penuh energi. Striker Salomon Rondon telah mencetak 13 gol dari 26 pertandingan untuk klub Rusia, Zenit musim ini. Sedangkan Jhon Murillo, 20 tahun, disebut-sebut sebagai bintang masa depan Venezuela di mana ia hanya perlu satu menit untuk mencetak gol debut Timnasnya melawan Honduras.
Pelatih: Noel Sanvicente
Skuat sementara:
Kiper: Alain Baroja (Caracas FC), Wuilker Farinez (Caracas FC), Daniel Hernandez (Tenerife)
Bek: Gabriel
Cichero (Mineros de Guayana), Grenddy Perozo (AC Ajaccio), Andres Tunez
(Buriram United), Wilker Angel (Deportivo Tachira), Roberto Rosales
(Malaga), Fernando Amorebieta (Middlesbrough), Oswaldo Vizcarrondo
(Nantes)
Tengah: Rafael Acosta (Mineros de Guayana), Alejandro Guerra (Atletico Nacional), Ronald Vargas (Balikesirspor), Franklin Lucena (Deportivo La Guaira), Cesar Gonzalez (Deportivo Tachira), Tomas Rincon (Genoa), Luis Manuel Seijas (Independiente Santa Fe), Juan Arango (Tijuana)
Depan: Jhon Murillo (Benfica), Gelmin Rivas (Deportivo Tachira), Nicolas Fedor (Rayo Vallecano), Josef Martinez (Torino), Salomon Rondon (Zenit St Petersburg).
3. Kolombia
Saat Kolombia mengejutkan banyak pihak di Piala Dunia 2014 lalu, hal itu sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Bila melihat skuat dari kiper ke lini depan, ini adalah tim yang komplit, penuh dengan skill, dan mempunyai keseimbangan yang dinamis antara pemain muda yang penuh energi, dan pemain-pemain dewasa yang berpengalaman.
Ini
adalah kesempatan emas mereka masuk buku sejarah Copa America karena
hingga saat ini, mereka hanya mempunyai kemenangan tunggal di tahun
2001, saat mereka menjadi tuan rumah. Mereka menjadi runner-up di tahun 1975, tiga kali di posisi ketiga (1987, 1993, 1995), dan dua kali di posisi keempat (1991, 2004).
Tim Kolombia Ini adalah tim dengan gaya permainan yang menarik untuk ditonton, dilengkapi dengan serangan yang berbahaya. Ini adalah salah satu tim di generasi ini yang bisa menghancurkan dominasi Argentina-Brasil di Amerika Selatan, dan itu bisa dimulai di turnamen ini.
Pelatih: Jose Pekerman
Skuat sementara:
Kiper: Cristian Bonilla (Equidad), David Ospina (Arsenal), Camilo Vargas (Atletico Nacional)
Bek: Darwin Andrade (Standard Liege), Santiago Arias (PSV), Pablo Armero (Flamengo), Eder Alvarez Balanta (River Plate), Pedro Franco (Besiktas), Francisco Meza (Santa Fe), Johan Mojica (Real Valladolid), Jeison Murillo (Granada), Carlos Valdes (Nacional), Cristian Zapata (Milan), Camilo Zuniga (Napoli)
Tengah: Abel Aguilar (Toulouse), Edwin Cardona (Monterrey), Juan Cuadrado (Chelsea), Fredy Guarin (Inter), Alexander Mejia (Monterrey), Juan Quintero (Porto), Andres Renteria (Santos Laguna), James Rodriguez (Real Madrid), Carlos Sanchez (Aston Villa), Edwin Valencia (Santos)
Depan:
Carlos Bacca (Sevilla), Radamel Falcao (Manchester United), Teofilo
Gutierrez (River Plate), Victor Ibarbo (Roma), Jackson Martinez (Porto),
Luis Muriel (Sampdoria)
4. Venezuela
Venezuela adalah salah satu dari tiga tim yang belum pernah memenangkan Copa America (bersama Ekuador dan Chili), dan setelah ditempatkan di grup neraka bersama favorit turnamen Brasil dan Kolombia, mereka mungkin masih harus menunggu lebih lama lagi untuk gelar pertamanya
Venezuela mulai berpartisipasi di Copa America di tahun 1967, cukup telat dibanding tim lainnya dan prestasi terbaiknya diraih di Copa America 2011 terakhir di Uruguay sebagai semifinalis.
Walaupun La Vinotinto memiliki lini belakang yang cukup lamban dan usia-usia pemainnya sudah cukup tua, di lini depan mereka cukup berbahaya dan penuh energi. Striker Salomon Rondon telah mencetak 13 gol dari 26 pertandingan untuk klub Rusia, Zenit musim ini. Sedangkan Jhon Murillo, 20 tahun, disebut-sebut sebagai bintang masa depan Venezuela di mana ia hanya perlu satu menit untuk mencetak gol debut Timnasnya melawan Honduras.
Pelatih: Noel Sanvicente
Skuat sementara:
Kiper: Alain Baroja (Caracas FC), Wuilker Farinez (Caracas FC), Daniel Hernandez (Tenerife)
Tengah: Rafael Acosta (Mineros de Guayana), Alejandro Guerra (Atletico Nacional), Ronald Vargas (Balikesirspor), Franklin Lucena (Deportivo La Guaira), Cesar Gonzalez (Deportivo Tachira), Tomas Rincon (Genoa), Luis Manuel Seijas (Independiente Santa Fe), Juan Arango (Tijuana)
Depan: Jhon Murillo (Benfica), Gelmin Rivas (Deportivo Tachira), Nicolas Fedor (Rayo Vallecano), Josef Martinez (Torino), Salomon Rondon (Zenit St Petersburg).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar