Penampilan
terakhir Argentina di Copa America 2011 bisa dibilang cukup tragis
setelah mereka tidak hanya gagal menjuarai grup, namun kalah di babak
sistem gugur pertama. Sementara itu di Piala Dunia 2014 terakhir, tim
Argentina yang disebut-sebut sebagai generasi emas tetap tidak mampu
membawa gelar turnamen besar pertama mereka sejak gelar Copa America di
1993.
Di ajang Copa America, Argentina tercatat sebagai tim tuan rumah terbanyak di sejarah turnamen ini dan telah menjuarai kompetisi ini 14 kali, dan bila melihat skuat Argentina, inilah peluang terbaik mereka untuk memenangkan trofi.
Dua pemain kunci Lionel Messi dan Sergio Aguero saat ini berumur 28 dan 27 dan bisa dibilang sedang berada di puncak karirnya. Dan untuk pemain-pemain senior seperti Demichelis, Tevez, Mashcerano, ini mungkin adalah kesempatan terakhir mereka meraih trofi bersama Argentina.
Pelatih: Gerardo Martino
Skuat sementara:
Kiper: Sergio Romero (Sampdoria), Nahuel Guzman (UANL), Mariano Andujar (Napoli), Agustin Marchesin (Santos Laguna)
Bek: Pablo Zabaleta (Manchester City), Facundo Roncaglia (Genoa), Ezequiel Garay (Zenit St. Petersburg), Martin Demichelis (Manchester City), Nicolas Otamendi (Valencia), Federico Fernandez (Swansea City), Marcos Rojo (Manchester United), Milton Casco (Newell’s Old Boys), Lucas Orban (Valencia)
Tengah: Javier
Mascherano (Barcelona), Lucas Biglia (Lazio), Ever Banega (Sevilla),
Roberto Pereyra (Juventus), Fernando Gago (Boca Juniors), Angel Di
Maria (Manchester United), Federico Mancuello (Independiente), Maxi
Rodriguez (Newell’s Old Boys), Enzo Perez (Valencia), Erik Lamela
(Tottenham Hotspur), Javier Pastore (Paris Saint-Germain), Nicolas
Gaitan (Benfica)
Depan: Lionel
Messi (Barcelona), Sergio Aguero (Manchester City), Carlos Tevez
(Juventus), Ezequiel Lavezzi (Paris Saint-Germain), Gonzalo Higuain
(Napoli)
2. Paraguay
Tim
Paraguay mempunyai reputasi sebagai tim yang lebih mengandalkan
pertahanannya yang kokoh, ketimbang kemampuan menyerangnya. Dengan
fondasi ini, Paraguay membuat kejutan di Turnamen Copa Ameria 2011
terakhir di Uruguay dengan mengalahkan Brasil dan melaju ke babak final
turnamen, sebelum dibekuk tuan rumah Uruguay 3-0.
Namun
kesuksesan itu diikuti dengan kegagalan tim merah putih itu melaju ke
Piala Dunia 2014, hal yang pertama terjadi sejak tahun 1994. Paraguay
saat ini berada di peringkat 81 FIFA dan mempunyai tantangan yang berat
di musim panas ini, setelah dimasukkan ke grup yang sama dengan
Argentina dan Paraguay.
Untuk ajang Copa America 2015 ini, Pelatih Ramon Diaz Lebih memilih pemain-pemain berpengalaman dengan harapan mereka bisa mengulang suksesnya di 2011. Andalan utama tim La Albirroja adalah sang Kapten, Roque Santa Cruz, penyerang tengah yang pernah memperkuat Bayern Munich dan Manchester City.
Pelatih: Ramon Diaz
Skuat sementara:
Kiper: Justo Villar (Colo Colo); Antony Silva (DIM); Joel Silva (Deportes Tolima); Alfredo Aguilar (Guarani)
Bek: Paulo Da Silva (Toluca); Pablo Aguilar (America); Marcos Caceres (Newell’s); Miguel Samudio (America); Ivan Piris (Udinese); Jorge Moreira (Libertad); Fabian Balbuena (Libertad); Bruno Valdez (Cerro Porteno); Saul Salcedo (Olimpia)
Tengah: Víctor Cáceres (Flamengo); Osvaldo Martínez (America); Nestor Ortigoza (San Lorenzo); Richard Ortíz (Toluca); Celso Ortíz (AZ Alkmaar); Osmar Molinas (Libertad); Oscar Romero (Racing); Eduardo Aranda (Olimpia); Jonathan Fabbro (Cerro Porteno)
Depan: Roque Santa Cruz (Cruz Azul); Lucas Barrios (Montpellier); Nelson Haedo Valdez (Eintracht Frankfurt); Oscar Cardozo (Trabzonspor); Edgar Benítez (Toluca); Hernan Perez (Valladolid); Derlis Gonzalez (FC Basel); Raul Bobadilla (Augsburg)
3. Uruguay
Untuk juara bertahan Uruguay,
mempertahankan gelar Copa America musim panas ini adalah tugas yang
sangat berat, dipersulit oleh absennya salah satu pemain terbaik mereka,
Luis Suarez setelah ia dihukum sembilan pertandingan akibat insiden
yang melibatkan pemain Italia Giorgio Chiellini, Suarez, dan juga gigi
Suarez.
Asosiasi Pesepakbola Uruguay sebelumnya menyatakan akan mencoba meminta untuk meringankan sanksi Suarez setelah FIFA terbukti korup. Namun bila tidak berhasil, Uruguay masih memiliki pemain-pemain berbahaya seperti Diego Rolan, Nicolas Lodeiro, dan striker Edinson Cavani yang telah memborong 31 gol untuk klubnya PSG musim ini.
Pelatih: Oscar Tabarez
Skuat sementara:
Kiper: Fernando Muslera (Galatasaray), Martín Silva (Vasco da Gama), Rodrigo Muñoz (Libertad)
Bek: Maximiliano Pereira (Benfica), José María Giménez (Atletico Madrid), Diego Godín (Atletico Madrid), Sebastián Coates (Sunderland), Gastón Silva (Torino), Álvaro Pereira (Estudiantes LP), Mathías Corujo (Universidad de Chile), Jorge Fucile (Nacional)
Tengah: Álvaro González (Torino), Carlos Sánchez (River Plate), Egidio Arévalo Ríos (Tigres), Guzmán Pereira (Universidad de Chile), Nicolas Lodeiro (Boca Juniors), Cristian Rodríguez (Atlético Madrid), Giorgian De Arrascaeta (Cruzeiro)
Uruguay telah memenangkan Copa
America tujuh kali. La Celeste Memiliki rekor unik di mana mereka
memenangkan dua gelar Copa America secara berturut-turut sebanyak dua
kali, di tahun 1916 dan 1917, kemudian lagi di tahun 1923 dan 1924.
Mereka akan berharap kasus yang sama terjadi di musim panas ini setelah
memenangkan turnamen terakhir tahun 2011 di Argentina.
Asosiasi Pesepakbola Uruguay sebelumnya menyatakan akan mencoba meminta untuk meringankan sanksi Suarez setelah FIFA terbukti korup. Namun bila tidak berhasil, Uruguay masih memiliki pemain-pemain berbahaya seperti Diego Rolan, Nicolas Lodeiro, dan striker Edinson Cavani yang telah memborong 31 gol untuk klubnya PSG musim ini.
Pelatih: Oscar Tabarez
Skuat sementara:
Kiper: Fernando Muslera (Galatasaray), Martín Silva (Vasco da Gama), Rodrigo Muñoz (Libertad)
Bek: Maximiliano Pereira (Benfica), José María Giménez (Atletico Madrid), Diego Godín (Atletico Madrid), Sebastián Coates (Sunderland), Gastón Silva (Torino), Álvaro Pereira (Estudiantes LP), Mathías Corujo (Universidad de Chile), Jorge Fucile (Nacional)
Tengah: Álvaro González (Torino), Carlos Sánchez (River Plate), Egidio Arévalo Ríos (Tigres), Guzmán Pereira (Universidad de Chile), Nicolas Lodeiro (Boca Juniors), Cristian Rodríguez (Atlético Madrid), Giorgian De Arrascaeta (Cruzeiro)
Depan:
Diego Rolan (Bordeaux), Jonathan Rodríguez (Benfica), Edinson Cavani
(Paris Saint-Germain), Cristhian Stuani (Espanyol), Abel Hernández (Hull
City)
4. Jamaika
Saat Jamaika diundang menjadi tim terakhir yang mewarnai ajang Copa America ini, mereka pun tidak ragu-ragu menerimanya. Jamaika termasuk dalam Federasi Sepak bola Amerika Tengah, Utara, dan Karibia (CONCACAF), bukan Federasi Amerika Selatan (CONMEBOL) yang menyelenggarakan turnamen ini.
Andalan The Reggae Boyz di ajang ini adalah pemain-pemain yang saat ini memperkuat tim Premier League, seperti Adrian Mariappa (Palace) dan Wes Morgan (Leicester City). Bintang Liverpool Raheem Sterling dan Daniel Sturridge pernah diundang untuk membela Jamaika karena keturunan darah Jamaikanya, namun mereka menolak dan memilih Timnas Inggris.
Pelatih: Winfried Schafer
Skuat sementara:
Kiper: Ryan Thompson (Pittsburgh Riverhounds), Duwayne Kerr (Sarpsborg 08), Dwayne Miller (Syrianska), Damion Hyatt (Arnett Gardens)
Bek: Wes
Morgan (Leicester City), Jermaine Taylor (Houston Dynamo), Michael
Hector (Reading), Daniel Gordon (Karlsruher), Adrian Mariappa (Crystal
Palace), Hughan Gray (Waterhouse FC), Alvas Powell (Portland Timbers),
Richard Dixon (Charlotte Eagles), Kemar Lawrence (NY Red Bulls)
Tengah: Je-Vaughn Watson (FC Dallas), Rodolph Austin (Leeds United), Joel Grant (Yeovil), Lance Laing (FC Edmonton), Garath McCleary (Reading), Shaun Cummings (Millwall), Jobi McAnuff (Leyton Orient), Omar Holness (UNC)
Depan:
Allan Ottey (Mobay United), Michael Seaton (Orebro SK), Giles Barnes (Houston Dynamo), Darren Mattocks (Vancouver), Simon Dawkins (Derby County), Deshorn Brown (Valarenga), Romeo Parkes (Isidro Metapan), Andre Clennon (Arnett Gardens), Dino Williams (Mobay United).
Saat Jamaika diundang menjadi tim terakhir yang mewarnai ajang Copa America ini, mereka pun tidak ragu-ragu menerimanya. Jamaika termasuk dalam Federasi Sepak bola Amerika Tengah, Utara, dan Karibia (CONCACAF), bukan Federasi Amerika Selatan (CONMEBOL) yang menyelenggarakan turnamen ini.
Tim
yang satu ini bisa dibilang tidak mempertaruhkan apa-apa dalam
mengikuti kompetisi ini. Mereka hanya ingin "bersenang-senang" dan
mendapatkan pengalaman yang berharga. Sebagai salah satu tim dengan
peringkat FIFA terendah di kompetisi ini, dengan peringkat 74, mereka
ingin mencoba membuat kejutan dan mem di ajang Copa America pertamanya.
Andalan The Reggae Boyz di ajang ini adalah pemain-pemain yang saat ini memperkuat tim Premier League, seperti Adrian Mariappa (Palace) dan Wes Morgan (Leicester City). Bintang Liverpool Raheem Sterling dan Daniel Sturridge pernah diundang untuk membela Jamaika karena keturunan darah Jamaikanya, namun mereka menolak dan memilih Timnas Inggris.
Pelatih: Winfried Schafer
Tengah: Je-Vaughn Watson (FC Dallas), Rodolph Austin (Leeds United), Joel Grant (Yeovil), Lance Laing (FC Edmonton), Garath McCleary (Reading), Shaun Cummings (Millwall), Jobi McAnuff (Leyton Orient), Omar Holness (UNC)
Depan:
Allan Ottey (Mobay United), Michael Seaton (Orebro SK), Giles Barnes (Houston Dynamo), Darren Mattocks (Vancouver), Simon Dawkins (Derby County), Deshorn Brown (Valarenga), Romeo Parkes (Isidro Metapan), Andre Clennon (Arnett Gardens), Dino Williams (Mobay United).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar