Dan berikut suasana haru perpisahan maestro sepakbola yang berpisah dengan klub yang membesarkan nama mereka.
1. Juergen Klopp
Juergen Klopp mengucapkan selamat tinggal kepada fans Borussia Dortmund usai laga pamungkas Bundesliga di Signal Iduna Park, Sabtu (23/5/2015). Klopp pun memberikan kado indah bagi penggemar BVB dengan kemenangan 3-2 atas Werder Bremen.
Klopp sudah memastikan akan mengakhiri masa bakti selama tujuh tahun bersama Dortmund pada akhir musim ini. Dia masih memiliki satu pertandingan "selamat tinggal" sekaligus kesempatan memberikan gelar bagi Dortmund ketika menghadapi Wolfsburg di final DFB-Pokal.
Selama berkarier di Signal Iduna Park, Klopp terbilang sukses. Dia membawa klub tersebut meraih dua gelar Bundesliga dan satu kali tampil di final Liga Champions. Sayang, pada musim ini Dortmund terseok-seok di awal dan sempat menghuni dasar klasemen, sebelum bangkit di paruh kedua yang membuat mereka finis di peringkat ketujuh.
Meskipun demikian, musim depan Dortmund berhak tampil di pentas Liga Europa. Pasalnya, mereka mendapat jatah tersebut dari jalur DFB-Pokal karena Wolfsburg, yang finis di peringkat kedua, akan tampil di Liga Champions.
Nah, usai kemenangan melawan Bremen, Klopp pun melambaikan tangan sebagai ucapan selamat tinggal kepada suporter Dortmund, yang juga membentangkan spanduk terima kasih untuknya. Dia mengatakan, Signal Iduna Park sudah menjadi rumah bagi dirinya.
"Kebersamaan kami selama tujuh tahun berakhir pekan depan," ujar Klopp kepada wartawan. "Kami bersama-sama untuk terakhir kalinya di stadion ini, yang sudah menjadi rumahku."
"Saya menikmati setiap detik waktuku di sini. Di dalam stadion dan secara keseluruhan. Kami sangat beruntung datang ke sini pada 2008. Ini merupakan situasi yang sama-sama menguntunngkan."
"Saya menyimpan banyak memori yang sangat positif. Terima kasih kepada semua pekerja di klub. Ini menjadi sukacita yang besar bekerja dengan kalian. Menjadi sebuah kehormatan bekerja untuk klub ini."
Musim depan, posisi Klopp digantikan oleh mantan bos Mainz, Thomas Tuchel. Dia merasa yakin Dortmund bisa berkembang di bawah pimpinan bos baru tersebut.
"Saya menyarankan kalian jangan membandingkan diriku dengan pelatih baru," ujar Klopp. "Ini akan mengurangi memori. Dia akan membangun masa depan yang hebat tetapi pertama kami tampil di final di Berlin."
"Banyak terima kasih atas segalanya. Sampai bertemu lagi, kapan pun dan di mana pun."
2. Xavi Hernandez
Kapten Barcelona, Xavi Hernandez, tak kuasa menahan air mata ketika menjalani laga terakhirnya di Divisi Primera melawan Deportivo La Coruna di Stadion Camp Nou, Sabtu (23/5/2015). Ia mengaku sudah coba mengontrol emosi, tapi tak bisa.
Gelandang berusia 35 tahun ini dua kali tertangkap kamera saat meneteskan air mata. Pertama yakni pada menit ke-84, saat ia digantikan oleh Andres Iniesta. Pun demikian ketika Xavi mengucapkan pesan perpisahan untuk publik Camp Nou.
"Aku sudah coba mengontrol emosi, tapi tak memungkinkan pada akhirnya. Aku akan merindukan segalanya tentang Barcelona melampaui kerinduan Barcelona terhadapku," ungkap Xavi.
"Aku memiliki karier fantastis. Tetapi, ini belum berakhir. Kami sudah menjuarai liga dan masih punya dua final. Treble tidaklah mudah," lanjutnya.
Sekadar mengingatkan, Xavi memutuskan hijrah ke klub asal Qatar, Al Sadd, pada musim mendatang. Ia telah membela Barcelona sejak usia 11 tahun dan mencatat 750 pernampilan.
3. Danilo Luiz da Silva
Laga perpisahan Danilo Luiz da Silva
dengan publik Stadion Do Dragao, kandang FC Porto, berlangsung manis.
Pemain yang musim depan membela Real Madrid itu menyumbangkan gol dan
mengantarkan timnya menang 2-0 atas Penafiel, Jumat (22/5/2015).
Danilo mencetak gol yang memastikan kemenangan Porto 2-0 pada pengujung laga. Runner-up Liga Portugal 2014-15 itu unggul lebih dulu pada menit ke-82 melalui Vicent Aboubakar.
Mencetak gol dan mengantarkan timnya menang membuat Danilo cukup
puas menjalani laga perpisahan. Namun, dia tidak terlalu larut dalam
"pesta perpisahan” itu.
“Suporter Porto terbiasa dengan kemenangan. Bagi mereka, gelar
juara adalah hal penting tetapi kami gagal meraihnya musim ini,” ujar
Danilo usai pertandingan.
Raihan poin Porto untuk saat ini sama dengan Benfica, 82 angka.
Namun, sekalipun Benfica kalah pada laga pamungkasnya, Sabtu (23/5/2015)
ini, Porto tetap harus puas berada di posisi kedua karena kalah head to head. “Aku berharap Porto bisa meraih kesuksesan pada musim depan,” lanjut Danilo.
Pertandingan melawan Penafiel itu menjadi laga pamungkas Danilo
berseragam Porto. Bek kiri Brasil kelahiran 15 Juli 1991 itu akan mulai
petualangan barunya bersama Madrid pada musim depan. Dia dibeli Madrid
senilai 31,5 juta euro dan dikontrak hingga 30 Juni 2021.
Bukan hanya Danilo yang melakukan perpisahan pada laga tersebut.
Wasit Olegario Benquerenca juga mengakhiri masa tugasnya pada laga di
kandang Porto itu. Pada akhir laga, kapten Porto, Jackson Martinez,
menghadiahkan ban kapten kepada wasit asal Leiria itu.
4. Steven Gerrad
Kapten Liverpool, Steven Gerrard, mengucapkan kalimat perpisahan kepada suporter The Reds seusai laga lanjutan Premier League melawan Crystal Palace di Stadion Anfield. Liverpool takluk 1-3 pada pertandingan tersebut. Kekalahan itu "menodai" kisah Gerrard di Anfield. Dan berselang satu minggu kemudian 24 Mei 2015, lagi-lagi Liverpool harus takluk dengan skor yang mencolok 6-1 dari tuan rumah Stoke City.
laga terakhir Steven Gerrard di Anfield. Pemain yang sudah 17 tahun membela The Reds itu bakal memulai kariernya di Major League Soccer (MLS) bersama LA Galaxy pada musim depan.
"Aku ingin berterima kasih kepada semua orang di klub yang telah membantuku selama lebih dari 17 tahun. Aku juga ingin berterima kasih kepada seluruh staf yang membantuku dan seluruh mantan pemain yang sempat bermain bersamaku," ungkap Gerrard.
"Klub berada di tangan yang tepat. Kami mempunyai pemilik yang hebat dan manajer luar biasa, Brendan Rodgers. Banyak pemain potensial di dalam skuad ini dan aku yakin akan ada rekrutan baru dalam beberapa pekan ke depan. Aku berharap mereka meraih kesuksesan pada masa depan."
"Aku merasa aneh hari ini. Aku sudah mengalami rasa takut momen seperti ini karena aku akan sangat merindukannya. Aku mencintai setiap menit (bermain di Anfield) dan aku merasa sangat sedih tidak akan bermain di depan suporter ini lagi."
"Semenjak pertama kali berlari di hadapan The Kop, aku tidak akan pernah melupakannya. Pertama kali bermain bersama Liverpool adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Segalanya setelah itu adalah bonus bagiku."
"Sebelum aku pergi, sebelum air mata jatuh, biarkan aku memberitahu bahwa kalian (para suporter) adalah yang terbaik. Terima kasih banyak," tutup Gerrard.
Gerrard memulai kariernya di skuad senior Liverpool pada musim 1998-1999. Sebelumnya, pemain kelahiran Whiston, Merseyside, 30 Mei 1980 itu menimba ilmu sepak bola di Liverpool sejak usia sembilan tahun.
Bersama Liverpool, Gerrard menyumbang sejumlah prestasi dan raihan trofi bergengsi. Ia merupakan salah satu pemain penting ketika Liverpool sukses meraih trofi Liga Champions pada 2005.
4. Steven Gerrad
Kapten Liverpool, Steven Gerrard, mengucapkan kalimat perpisahan kepada suporter The Reds seusai laga lanjutan Premier League melawan Crystal Palace di Stadion Anfield. Liverpool takluk 1-3 pada pertandingan tersebut. Kekalahan itu "menodai" kisah Gerrard di Anfield. Dan berselang satu minggu kemudian 24 Mei 2015, lagi-lagi Liverpool harus takluk dengan skor yang mencolok 6-1 dari tuan rumah Stoke City.
laga terakhir Steven Gerrard di Anfield. Pemain yang sudah 17 tahun membela The Reds itu bakal memulai kariernya di Major League Soccer (MLS) bersama LA Galaxy pada musim depan.
"Aku ingin berterima kasih kepada semua orang di klub yang telah membantuku selama lebih dari 17 tahun. Aku juga ingin berterima kasih kepada seluruh staf yang membantuku dan seluruh mantan pemain yang sempat bermain bersamaku," ungkap Gerrard.
"Klub berada di tangan yang tepat. Kami mempunyai pemilik yang hebat dan manajer luar biasa, Brendan Rodgers. Banyak pemain potensial di dalam skuad ini dan aku yakin akan ada rekrutan baru dalam beberapa pekan ke depan. Aku berharap mereka meraih kesuksesan pada masa depan."
"Aku merasa aneh hari ini. Aku sudah mengalami rasa takut momen seperti ini karena aku akan sangat merindukannya. Aku mencintai setiap menit (bermain di Anfield) dan aku merasa sangat sedih tidak akan bermain di depan suporter ini lagi."
"Semenjak pertama kali berlari di hadapan The Kop, aku tidak akan pernah melupakannya. Pertama kali bermain bersama Liverpool adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Segalanya setelah itu adalah bonus bagiku."
"Sebelum aku pergi, sebelum air mata jatuh, biarkan aku memberitahu bahwa kalian (para suporter) adalah yang terbaik. Terima kasih banyak," tutup Gerrard.
Gerrard memulai kariernya di skuad senior Liverpool pada musim 1998-1999. Sebelumnya, pemain kelahiran Whiston, Merseyside, 30 Mei 1980 itu menimba ilmu sepak bola di Liverpool sejak usia sembilan tahun.
Bersama Liverpool, Gerrard menyumbang sejumlah prestasi dan raihan trofi bergengsi. Ia merupakan salah satu pemain penting ketika Liverpool sukses meraih trofi Liga Champions pada 2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar