Saat itu pertandingan memasuki menit ke-38 dan Inggris tertinggal 2-1, tepat 38 detik setelah Mathew Upson memperkecil ketertinggalan Inggris, Lampard melepaskan shooting keras ke arah gawang Neuer dan bola tidak berhasil ditahan, para penggemar dan official tim sempat merayakan gol tersebut, namun hakim garis Mauricio Espinosa ternyata tidak mengangkat bendera nya dan wasit Jorge Larrionda yang memimpin pertandingan pun tetap melanjutkan laga alias tidak ada gol, Lampard, pemain lain serta Capello pelatih saat itu seakan-akan tidak percaya atas keputusan wasit tersebut yang bisa saja merubah hasil pertandingan yang berkesudahan 4-1 untuk kemenangan Jerman.
Dalam sepakbola, terminologi “gol hantu” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keputusan-keputusan yang menjadi perdebatan biasanya melibatkan ketidakyakinan atau kontroversi mengenai apakah bola melewati garis gawang atau tidak. Kejadian ini terhitung bukan hanya sekali terjadi, dan tidak jarang dinilai sangat merugikan karena gol-gol hantu tersebut bisa saja merupakan sebuah momentum, baik untuk membalikan keadaan maupun mengejar ketertinggalan. Dari beberapa yang pernah terjadi, inilah 5 versi Gol Hantu yang cukup mencengangkan menurut hasil penelusuran saya:
1. Geoff Hurst ( Inggris vs Jerman 1966 )
Gol penentu kemenangan Inggris atas Jerman ini diciptakan Hurst di menit pertambahan waktu, ketika gol dilesakan, wasit sempat ragu-ragu dan berdiskusi singkat dengan hakim garis yang akhirnya memutuskan tendangan tersebut adalah sebuah Gol dan sekaligus hattrick bagi Hurst. Inggris mengalahkan Jerman 4-2 dan membawa Inggris keluar sebagai Juara Dunia 1966 setelah penantian panjang selama kurang lebih 30 tahun.
2. Pedro Mendes ( Man United vs Tottenham 2005 )
Pada tahun tersebut Hotspurs sama sekali bukanlah tim unggulan, maka mampu menahan imbang Juara bertahan Manchester United dikandangnya sepanjang pertandingan merupakan sebuah prestasi yang cukup membanggakan, bahkan Spurs bisa saja memenangkan laga tersebut kalau saja gol mendes disahkan oleh wasit. Dari rekaman video terlihat jelas bagaimana Mendes mampu mengelabui kiper MU saat itu Roy Carroll yang berdiri agak jauh dari gawang nya dan tidak mampu dengan baik menangkap bola tendangan jarak jauh Mendes, bola terlepas dan sempat masuk ke arah gawang, namun wasit tidak menganggap itu sebuah gol dan pertandingan berakhir 0-0.
3. Frank Lampard ( Inggris vs Jerman 2010 )
Ini barangkali salah satu yang paling menyita perhatian publik sepakbola dunia, Bagaimana tidak, apabila gol Lampard ini disahkan bisa jadi hasil pertandingan waktu itu akan menguntungkan Inggris karena mental lawan yg biasanya terjatuh apabila mampu unggul 2 atau 3 gol lalu kemudian mampu disamakan apalagi kemasukan 2 gol dalam waktu kurang dari 1 menit bisa jadi sebuah pertanda “comeback” yang cuup fenomenal. Namun sang pemimpin lapangan berkata lain, gol tersebut tidak diakui dan Inggris kalah 1-4.
4. Sulley Muntari ( Milan vs Juve 2012 )
“Gol” Muntari (yang dianulir) bisa menentukan hasil scudetto”, demikian ujar penyerang Milan Robinho kepada wartawan sesaat setelah pertandingan AC Milan vs Juventus yang berkesudahan 1-1. Saat itu AC Milan adalah pimpinan klasemen sementara dengan poin 50 disusul oleh JUventus yang hanya kalah selisih satu poin saja. Pada laga yang berlangsung di San Siro tersebut Milan bisa saja unggul atas Juventus, namun gol yang bisa menjadi penentu kemenangan tersebut tidak diakui oleh wasit yang menganggap bahwa bola masih berada diluar garis gawang ketika berhasil diselamatkan oleh Buffon.
5. Clint Hill ( QPR vs Bolton 2012)
Dua klub Liga primer Inggris yang sedang berjuang untuk keluar dari zona degradasi, QPR dan Bolton bertemu pada 16 Maret lalu, pertandingan berjalan sengit dan cukup seru dan akhirnya di menit ke-20 pemain belakang Clint Hill mampu memanfaatkan sepak pojok Joey Barton dan melesakan bola kedalam gawang, memang bola masih berhasil ditepis oleh kiper namun Hill dan para pemain QPR menganggap bola sudah terlebih dahulu melewati garis gawang, namun wasit tidak menggubris,. Kontroversi “gol hantu” pun dimulai kembali ketika rekaman gambar dan video dan foto seusai pertandingan memperlihatkan bahwa sundulan Hill tersebut memanglah sebuah gol, namun pertandingan telah usai dan Bolton mengalahkan QPR 2-1
Itulah sedikit dari sekian banyaknya kontroversi yang terjadi diatas lapangan hijau, khusus untuk “gol hantu” ini beberapa pelaku sepakbola memang sudah meminta agar FIFA menerapkan teknologi garis gawang yang nantinya akan bisa menetapkan apabila terjadi keraguan atas sebuah gol.
Namun hingga kini penerapan tekhnologi tersebut masih sebatas dipertimbangkan saja, kabar terakhir menyebutkan bahwa Liga Inggris akan menggunakan metode teknologi ini musim depan. Sepakbola memang adalah olahraga yang menjunjung sportifitas dan ditunjukan dengan menaati keputusan sang pengadil dilapangan, namun terlepas dari itu semua teknologi garis gawang dirasa mampu menjadi win-win solution agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar